Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Produsen Baja Ngarep Penjualan Makin Kinclong

Andalkan Program Sejuta Rumah

Senin, 27 Februari 2017, 09:19 WIB
Produsen Baja Ngarep Penjualan Makin Kinclong
Foto/Net
rmol news logo Produsen baja bangunan menargetkan penjualan tahun ini akan kinclong. Salah satunya dengan mengandalkan proyek sejuta rumah.

Vice President Director PT Tatalogam Lestari Stephanus Koeswandi mengatakan, 60 pers­en dari total produksi perusahaan diserap untuk memenuhi kebutu­han bangunan rumah khususnya jenis Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Karena itu, pihaknya sangat mendukung program sejuta rumah.

"Jenis produk kami sesuai dengan kebutuhan perumahan rakyat, sesuai dengan Program Sejuta Rumah," terang Stepha­nus kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Dia menyebut, ada berbagai faktor yang membuat industri baja begitu kencang diserap oleh sektor properti. Antara lain, dari segi kualitas dan harga, ked­uanya dianggap berperan besar untuk menjaga pertumbuhan di pasar nasional khususnya.

"Kami berupaya mengikuti minat atau daya beli mayoritas masyarakat dengan harganya ekonomis tapi tetap memper­tahankan kualitas produk yang prima," ujarnya.

Untuk memenuhi permintaan pasar genteng metal yang terus berkembang, Tatalogam terus menambah kapasitas produk­sinya. Selama 2016, produksi Tatalogam mencapai 55 juta lembar genteng metal dan 30 juta batang Taso.

Mengingat begitu pentingnya upaya penyediaan rumah rakyat berkualitas dan terjangkau, pihaknya mulai mengembang­kan produknya demi memenuhi kebutuhan tersebut. "Hal ini tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah demi mensukseskan program pembangunan rumah untuk rakyat Indonesia," terang Stephanus.

Direktur Utama PT Sara­nacentral Bajatama Handaja Susanto juga berharap, produk lapis baja buatannya bisa terus terserap oleh pemerintah melalui proyek program satu juta rumah. "Untuk pasar baja saya optimis bisa meningkat seiring program pemerintah pembangungan satu juta rumah," ujarnya.

Menurut dia, perseroan masih mengandalkan pasar domestik dalam memasarkan produk ba­janya. Belum lama ini pihaknya tengah menyiapkan produk Saranacolor yang dapat didis­tribusikan kepada pangsa pasar yang akan dibidiknya. "Kami komitmen menyediakan kebu­tuhan pelanggan dengan produk utama kita galvanize lapis baja, alumunium lapis baja dan cat lapis baja," tutur Handaja.

Direktur Keuangan PT Sa­ranacentral Bajatama Suryani Kamil memprediksi, dengan adanya program satu juta ru­mah akan meningkatkan per­tumbuhan bisnis perseroan. Dia menargetkan, penjualan 2017 sebesar Rp 1,3 triliun. "Kita optimis dengan kondisi perekonomian yang sudah membaik dan pasar prop­erti juga makin meningkat," katanya.

Menurut Suryani, target perolehan penjualan di 2017 meningkat bila dibandingkan dengan target penjualan hingga akhir 2016 sebesar Rp 996 mil­iar. "Ini berharap pada program sejuta rumah," tukasnya.

Sebelumnya, Direktur Peren­canaaan Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko Heri Purwanto mengata­kan, backlog berdasarkan peng­hunian pada 2014 mencapai 7,6 juta unit. Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Menengah Na­sional (RPJMN) 2015-2019, pe­merintah menargetkan backlog berdasarkan penghunian hanya tersisa 5 juta unit. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA