Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung mengungkapkan, berdasarkan data yang baru saja kelar diolah Business Intelligent Rumah123 (portal penjualan properti) memÂperlihatkan industri properti pada tahun 2016 menunjukkan peningÂkatan signifikan dibanding tahun 2015. Khusus penjualan properti untuk apartemen mengalami penÂingkatan sebesar 178 persen.
"Penjualan properti pada taÂhun 2016 masih mengalami pertumbuhan, peminat aparteÂmen meningkat pesat begitu juga dengan rumah tapak yang nyaris 200 persen," kata Untung.
Peningkatan 178 persen diniÂlai istimewa mengingat di taÂhun lalu gejolak perlambatan ekonomi sempat menghantam berbagai sektor bisnis. OptiÂmisme menatap 2017 dengan target 180 persen dirasa tidak berlebihan.
Untuk bisnis properti yang alami perlambatan di tahun lalu nampaknya hanya dirasakan pada penjualan rumah mewah dan apartemen kelas premium.
"Penjualan properti tempat tinggal dalam bentuk rumah tapak maupun apartemen akan terus melesat begitu juga di tahun ini akan meneruskan tren positif tahun 2016," terangnya.
Dia memprediksi, hunian berupa rumah dan apartemen dengan rentang harga Rp 300 jutaan masih terus diminati. Bahkan hingga kisaran harga hingga Rp 800 juta, dinilai sanÂgat prospektif di tahun 2017.
"Secara garis besar, pembeli dengan rentang harga Rp 300 juta masih menjadi primadona bagi pemula atau pembeli rumah pertama. Tidak hanya di JaboÂdetabek namun juga merata di seluruh Indonesia," terangnya.
Tidak hanya penjualan, RuÂmah123 juga mencatatkan perÂtumbuhan proyek, serta banyak pengembang besar yang sempat tertunda atau bahkan membanÂgun proyek baru.
Sebelumnya, Senior AssociÂate Director, Colliers InternaÂtional Indonesia, Ferry Salanto mengungkapkan alasan utama rumah tapak dan apartemen bisa meningkat. Menurutnya factor harga sangat menentukan.
"Banyak pihak pengembang apartemen di wilayah DKI JaÂkarta dan sekitarnya sejak tahun lalu cenderung menahan peningÂkatan harga untuk memacu daya beli masyarakat. Kondisi yang berat membuat developer memiÂlih tahan harga," katanya.
Ferry memaparkan tingkat kenaikan harga apartemen pada tahun 2015-2016 hanya 3,8 persÂen, atau lebih rendah dibandingÂkan tingkat pertumbuhan pada 2014-2015 (10 persen), dan tingkat pertumbuhan 2013-2014 (17 persen).
Direktur Utama PT Pardika Wisthi Sarana, Achmad SetÂiadi melihat pasar apartemen bisa lebih mantap di tahun ini. Jika tahun 2016 yang berat masih bisa tumbuh bagaimana dengan 2017 yang diprediksi perekonomian akan membaik. "Kebijakanâ€"kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah seperti tax amnesty, pelonggaran LTV, penurunan uang muka serta pajak BPHTB efeknya akan terasa di tahun ini maka kami harap mampu membuat sektor properti lebih baik," katanya.
Menurutnya, dari semua subÂsektor properti yang ada, aparteÂmen merupakan salah satu yang dipercaya bakal melejit tahun ini. Dibanding rumah, tanah atau ruko, investasi apartemen tetap lebih baik dengan beberapa keuntungan seperti gampang menjual kembali, permintaan banyak dan sewa yang tidak pernah surut. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: